Saya memang sengaja membuka kantor saya untuk menerima kunjungan dari kawan-kawan yang ingin berdiskusi untuk mencari terobosan-terobosan baru untuk bisnis mereka, ataupun untuk kawan-kawan yang belum memiliki bisnis, dan ingin bertukar pikiran mengenai bisnis apa yang cocok untuk mereka.

Dan sering kali dari permasalahan yang kita bedah bareng, ternyata permasalahannya bukan terletak pada penghidupan(baca; bisnis) mereka, melainkan permasalahan mendasar terletak pada kehidupan mereka, terkadang bukan hal-hal yang bersifat teknis.

Seperti seorang kawan, yang heran, sudah segala cara, taktik, strategi pemasaran sudah dilakukan untuk meningkatkan penjualan, tapi kok ternyata penjualan yang dihasilkan masih jauh dengan harapannya. Dan ketika kita gali permasalahannya lebih dalam, masuk kedalam kehidupan pribadinya, ternyata dia punya masalah dengan orang tuanya, atau mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa orang tuanya yang punya masalah dengan dirinya.

Orang tuanya menyekolahkan anaknya, menginginkan anaknya untuk menjadi seorang pegawai kantoran. Namun kawan ini, punya keinginan yang berbeda, ingin punya usaha sendiri.

Hal ini menjadi beban bawah sadar untuk kawan ternyata. Meski dia sendiri merasa mati-matian berusaha untuk mengurusi bisnisnya, ternyata dari sanubarinya yang paling dalam, dia tidak total dalam menjalankan bisnisnya.

Saya menyarankan agar kawan ini meminta ridho kepada kedua orang tuanya. Yakinkan kepada orang bahwa pilihannya ini adalah yang terbaik untuknya. Buktikankepada orang tua bukan cuman dengan kata-kata, namun ajak juga orang tua berlibur, senangkan hati mereka. Hapuskan keraguan dihati mereka. Mereka pasti menginginkan hidup yang layak untuk anak mereka dan keluarganya, oleh karena itu, menjadi karyawan dengan segala keamanannya, adalah solusi jangka panjang bagi mereka untuk anak mereka.

Akhirnya seperti yang disarankan, kawan ini mengajak kedua orang tuanya untuk sering berkumpul dengannya. Sangat penting membawa orang tuanya kesudut pandang yang sama dengan si kawan ini. Karena sering berkumpul, maka kedua orang tua si kawan ini mendapatkan informasi yang cukup mengenai apa yang sedang dikerjakan oleh anak mereka. Bagaimana perjuangannya, dan siapa saja yang dititipkan rezekinya melalui anak mereka (saya beranggapan bahwa karyawan adalah aset, bahwa sebagian dari rezeki mereka juga dititipkan oleh Allah SWT melalui kita sebagai perantara).

Dan ternyata usahanya membuahkan hasil. Orang tuanya mulai ridho, dan memutuskan untuk full support atas segala keputusannya. Tak lama berselang, ketika bertemu dengan saya lagi, dia bercerita bahwa usahanya sekarang lancar. Tidak ada masalah yang tidak bisa dipecahkan, sehingga penjualan meningkat dan produksi bisa mengikuti jumlah penjualan.

Dan itu masih satu contoh dari banyak contoh yang saya temukan dilapangan. Ada yang punya masalah suami istri, ada yang bermasalah dengan tetangganya, ada yang bermasalah dengan mertuanya, adapula yang bermasalah dengan saudaranya, ada yang bermasalah dengan anak-anaknya/

Demikianlah, sangat erat kaitannya antara Penghidupan dan Kehidupan. Bisa jadi seseorang penghidupannya bermasalah, dikarenakan kehidupannya pun penuh dengan masalah.

Mau bisnismu lancar? Selesaikan dulu masalah kehidupanmu.

Yahaa