
Saya ingin berbagi pemikiran tentang bagaimana caranya sebuah perusahaan bisa menjadi besar atau disebut dengan corporate life cycle. Banyak orang yang masih bermain dilevel mikro dan kecil masih bingung bagaimana caranya membesarkan bisnisnya hingga selevel Joko Susanto dengan Alfamartnya, yang menempati posisi orang ke 10 terkaya di Indonesia.
Jadi ada 4 tahap corporate life cycle, bagaimana caranya sebuah perusahaan bisa menjadi besar. Dimana cycle pertama adalah ketika sebuah perusahaan ada laba dan laba tersebut dijadikan deviden 100% kepada investor. Dengan demikian perusahaan tidak memiliki laba ditahan sama sekali dan harus memulai kembali dari kas nol. Jadi perusahaan tidak punya dana untuk berkembang.
Kedua, adalah ketika sebuah perusahaan ada laba namun ketika tutup buku, laba tersebut tidak dibagikan menjadi deviden, melainkan diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan, seperti digunakan untuk membeli mesin yang lebih baru dengan demikian perusahaan tersebut bisa meningkatkan produksi dan mampu mendapatkan keuntungan yang lebih besar kedepannya. Jadi investor sama sekali tidak mendapatkan keuntungan ditahun tersebut.
Cycle yang ketiga adalah ketika perusahaan tadi memiliki laba tapi laba tersebut tidak dibagikan menjadi deviden dan diinvestasikan kembali untuk menjadi aset perusahaan tersebut. Namun bedanya dengan cycle kedua, cycle ketiga ini, aset tadi dijaminkan ke pihak ketiga, umumnya adalah perbankan seperti bank memberikan pinjaman sebesar 70% dari jaminan aset tersebut.
Misalnya perusahaan memiliki profit 100. Dari 100 ini dijadikan aset, kemudian aset ini dijaminkan ke bank dan bank meminjamkan dana sebesar 70 untuk diinvestasikan kembali menjadi aset yang akan menunjang kinerja tim dan meningkatkan produktifitas, sehingga harapannya omset bertambah dan laba meningkat.
Cycle keempat. Jika cycle ketiga, laba dijadikan aset yang digunakan oleh pihak ketiga. Idealnya, belanja aset adalah 5 kali laba. Jadi jika labanya 100, maka harusnya belanja aset adalah 500. Bagaimana caranya laba cuma 100 tapi belanja untuk asetnya 500? Laba 100 jika dijadikan aset dan diagunkan, hanya mendapatkan tambahan dana 70.
Ketika ada rencana belanja sebesar 500 dan dana yang tersedia untuk belanja aset hanya sebesar 170 (170 adalah 100 laba ditambah pinjaman agunan sebesar 70) kekurangan 330 didapat darimana?
Disinilah sebuah perusahaan perlu menerbitkan saham baru senilai 330. Perusahaan menerbitkan saham baru sampai perusahaan tersebut bisa menjadi besar. Perlu diingat, jika kita menerbitkan saham baru, artinya kita tidak berhutang dengan investor yang membeli saham perusahaan kita karena kita berbagi kepemilikan, jadi bukan hutang piutang.
Kenapa berhutang? Bisa saja mengembangkan bisnis dengan laba ditahan? Memang bisa dengan cara ini namun pertumbuhan bisnisnya akan menjadi lambat. Jika laba tahunan perusahaan Anda 100, maka untuk ada tambahan aset 500, Anda membutuhkan waktu 5 tahun. Sedangkan jika menggunakan cara cycle keempat, Anda bisa mendapatkan tambahan aset 500 ditahun pertama.
Jadi bagaimana dengan perencanaan bisnis Anda kedepannya? Semoga corporate life cycle yang saya bagikan pada kesempatan kali ini bermanfaat buat Anda dan bisa diterapkan dibisnisnya.
Jika Anda memiliki masalah dalam bisnis Anda, atau memiliki pertanyan seputar bisnis dan ingin berdiskusi lebih lanjut hubungi kami:
WA – 08123129873 atau email – bantubisnismu@gmail.com
Ingin mendengarkan cerita bisnis menarik lainnya? Kunjungi Podcast Cerita Bisnis di spotify dan Youtube Bantubisnismu