Saya memiliki perusahaan yang bergerak dibidang keuangan. Jadi, saya banyak berurusan dengan investor dan saya sendiri juga terjun sebagai investor sejak tahun 2004 silam. Saya sudah merasakan pahit manisnya menjadi investor.
Ada yang mengklasifikasikan investor menjadi 3 jenis. Pertama, investor agresif yaitu jenis investor yang ingin keuntungan besar meskipun risikonya juga besar.
Kedua, investor moderat yaitu investor yang rasional, tidak mengapa untung sedikit yang penting peluang ruginya lebih kecil dan bagi hasilnya tetap lebih tinggi daripada bunga deposito.
Ketiga, investor defensif. Investor ini lebih mementingkan keamanan dana investasinya dan tidak mempermasalahkan nilai bagi hasil yang tidak terlalu besar.
Tetapi saya memilik pemikiran yang berbeda tentang investor. Menurut saya investor itu ada dua jenis. Pertama, investor belajaran dan yang kedua adalah investor pro. Saya selalu menekankan bahwa investor itu bukan pejudi. Jadi tidak ada yang namanya high risk high profit dalam berinvestasi. Investor pro itu tahu bahwa risiko itu bukan harus dihindari melainkan dikelola.
Sebelum kita membahas investor pro, saya mengajak Anda berkenalan dengan investor belajaran terlebih dahulu. Mindset investor belajaran adalah rentenir. Bukan berarti dia sebagai rentenir, melainkan cara berpikirnya hampir sama seperti rentenir. Saya invest berapa, dapatnya berapa dan kapan. Tidak peduli situasi apapun, bagi hasil harus sesuai tanggal yang dijanjikan.
Apalagi jika investor belajaran bertemu dengan pebisnis yang belajaran. Pebisnis belajaran bukan berarti pebisnis yang baru belajar bisnis tetapi cara berpikirnya yang masih seperti orang baru belajar bisnis. Biasanya pebisnis belajaran ini, merasa cari investor itu perlu untuk peningkatan bisnisnya, tapi tidak memperhitungkan aspek penjualan.
Misalnya, sebuah perusahaan membutuhkan investasi untuk kantor, marketing, inventaris kantor, dan lain sebagainya. Pertanyaannya, berapa konversi dari marketing tersebut terhadap penjualan? Apakah koversinya sudah pasti tinggi? Apa yang terjadi kalau biaya marketing tinggi, menggunakan uang orang lain (investor) namun hasil dari program marketing tadi hanya sedikit sekali. Sudah dipastikan akan merugi.
Pebisnis belajaran seperti ini jika bertemu investor belajaran, biasanya menawarkan angka optimis kepada calon investor sehingga membuat calon investor tadi merasa bahwa ini adalah bisnis yang bagus dan layak dibiayai, tapi ternyata berakhir merugi.
Investor pro, mereka ini biasanya juga pernah menjadi pebisnis dan mereka paham bahwa bisnis itu kadang turun naik. Pada saat bisnis yang diinvestasikan misalkan turun, mereka cendrung tetap tenang dan bahkan kalau bisnis tersebut ada masalah, mereka justru menawarkan bantuan. Kira-kira butuh dana berapa lagi agar bisnis bisa kembali stabil.
Fokus mereka adalah mengamankan investasi mereka, bukan menggugat, menekan, bahkan mempailitkan pebisnis mitra. Hal tersebut tentu akan merugikan mereka. Sebelum mereka menginvestasikan dana, mereka sudah mengetahui benar tentang bisnis yang akan diinvestasikan. Sudah dipelajari baik dari segi keuntungan dan keamanan. Bagi mereka, investasi itu harus untung dan bukan judi. Bagaimana caranya menyikapi agar investasinya aman dan untung inilah yang berbeda antara investor pro dengan investor belajaran.
Investor pro lebih kritis diawal. Mitigasi risiko yang dilakukan diawal dipelajari dengan matang. Mulai dari dana investasi akan digunakan untuk apa saja, bagaimana pengelolaannya, risiko apa saja yang menyertai investasi ini dan bagaimana pihak pengelola menanganinya.
Jika pebisnis yang menawarkan kerjasama pendanaan tidak lolos, hampir bisa disimpulkan pebisnis itu belum menjadi pebisnis pro. Menurut saya, sebagai seorang investor dan seorang entrepreneur, bahwa sebenarnya mencari investor itu tidaklah sulit. Jadilah ahli dibidang Anda dan Anda akan bertemu dengan investor yang tepat.
Investor pro akan bertemu dengan pebisnis pro. Jadi jika ingin menggandeng investor pro pastikan Anda telah menjadi seorang pebisnis pro.
Jika Anda memiliki masalah dalam bisnis Anda, atau memiliki pertanyan seputar bisnis dan ingin berdiskusi lebih lanjut hubungi kami:
WA – 08123129873 atau email – bantubisnismu@gmail.com
Ingin mendengarkan cerita bisnis menarik lainnya? Kunjungi Podcast Cerita Bisnis di spotify dan Youtube Bantubisnismu