Pict by Freepik

Salah satu kawan bisnis saya bercerita dan mengeluh bahwa tempat kerjanya sudah mulai penuh dengan tukang jahit, tukang potong, tim marketing online dan adminnya. Saat ini tempat kerjanya masih sewa dan dia berencana membeli bangunan yang bisa dijadikan tempat kerja. Namun seperti biasa yang jadi masalah adalah, uangnya belum cukup. Dia bertanya bagaimana caranya bisa memiliki tempat kerja yang cukup besar, tetapi tidak menyewa.

Kemudian saya bertanya, memangnya kenapa jika menyewa? Selain karena harga sewanya naik, dia merasa lebih nyaman kalau tempat itu adalah miliknya sendiri. Lalu saya sarankan, jika memang akan membeli, kenapa tidak beli secara kredit? Dan dia jawab ingin membeli dengan cash.

Saya ajak kawan ini untuk menghitung biayanya. Dia punya uang 350 juta dan ada tanah serta bangunan yang dijual sebesar 350 juta, jika dia memutuskan untuk membeli tanah itu, maka uangnya akan menjadi nol. Jika dari 350 juta itu, dia bisa putar dibisnisnya sendiri dan bisa mendapatkan keuntungan sekitar 5% setiap bulannya, maka dia akan memiliki potensi profit sebesar 17,5 juta setiap bulannya.

Saya menambahkan, jika saya berada diposisi itu, berani untuk mengambil rumah tersebut dengan cara kredit selama lima tahun. Karena semisal rumah 350 juta dan saya kredit 5 tahun katakanlah harga yang harus saya bayar adalah 450 juta rupiah, artinya selama 5 tahun ada penambahan sebesar 100 juta rupiah. Setelah 5 tahun, harga jual rumah tersebut bisa lebih dari 450 juta. Namun setelah tahun ke 10 yang jelas rumah itu kemungkinan besar sudah diatas 500 juta rupiah. Sedangkan untuk cicilan, masih tidak terlalu berat karena saya masih ada pemasukan 17 jutaan sebulan. Artinya nilai rumah itu cenderung meningkat. Sehingga jika kita tidak bisa bayar cicilan dan rumah tersebut dijual, maka harganya kemungkinan besar sudah lebih mahal dari pada total biaya yang telah kita bayarkan jadi masih ada untungnya. Namun jika merasa khawathir untuk kredit rumah memang lebih aman dengan menyewa. Karena jika sewa bangunannya 30 juta setahun, tapi potensi pemasukan Anda ada 17 juta sebulan hal ini masih relatif aman.

Jadi ada kalanya kita perlu untuk membeli barang secara kredit, dengan catatan kita memiliki kemampuan yang aman untuk membayarnya dan cashflow kita aman. Tidak perlu takut berhutang selama kita paham ilmu berhutang. Jika suatu saat misalnya kita tidak bisa melunasi hutang tersebut, lebih baik kita jual saja barang yang dihutangkan dan lunasi hutang kita. Jika masih ada selisih untungnya, itu berarti masih rejeki Anda. Tapi jika ternyata jual rugipun tidak ada masalah sebenarnya.

Kita harus berhitung seberapa besar kerugiannya. Untung rugi itu sudah biasa asal bisa diproyeksikan jauh hari. Bagaimana best case scenarionya dan apa yang perlu dilakukan ketika worstcase scenario. Yang perlu disepakati disini adalah bahwa yang namanya hutang itu wajib dibayar. Oleh karena itu sebelum Anda memutuskan untuk berhutang, idealnya pelajari dahulu ilmu berhutang.

Jadi ilmu bisnis itu berbeda dengan ilmu investasi, beda pula dengan ilmu berhutang. Ingin kaya, belajar ilmu bisnis. Tidak mau miskin, maka belajarlah  ilmu berhutang.

Jika Anda memiliki pertanyan seputar bisnis dan ingin berdiskusi lebih lanjut hubungi kami:
WA – 082299988983 atau email – bantubisnismu@gmail.com

Ingin mendengarkan cerita bisnis menarik lainnya? Kunjungi Podcast Cerita Bisnis di spotify dan Youtube Bantubisnismu

Leave a Reply