Awal bulan ini ada seorang marketing yang menawarkan sebuah apartemen mewah yang sedang dibuka di kota Malang, Marketing ini membuka pembicaraan dengan statement “beli apartemen ditempat kita adalah sebuah investasi yang menarik.”
Mendengar kata investasi, Rasa ingin tahu tergerak untuk bertanya lebih jauh, Investasi menarik seperti apa ? dan dijelaskan bahwa ada banyak kost-kostan premium di kota Malang dan kondisi kost-kost tersebut lumayan penuh, Padahal secara harga sewanya cukup tinggi. Di angka 1-2,5 juta/bulan, Dan yang menempati kost tersebut kebanyakan segmen mahasiswa.
Apartemen ini juga dibangun menyasar mangsa pasar mahasiswa, Kenapa investasi yang menarik ?
Harga 1 apartemen diangka 300 juta rupiah, Disewakan dengan harga 2,5 juta, Dipotong biaya untuk kebersihan, Keamanan, Dan managemen fee lainya tota senilai 1 juta rupiah perbulan. Jadi kalau ada penyewa, Dan apartemen ini di sewakan senilai 2,5 juta, Kita masih mendapat keuntungan sebesar 1,5 juta rupiah/bulannya.
1,5 juta/bulan dari uang yang kita keluarkan 300 juta, Prosentase keuntunganya adalah sebesar 0,5% perbulan atau 6% pertahun. Memang kalau dibandingkan dengan angka berinvestasi di deposito 6% setahun memang lebih menguntungkan, Apalagi harga apartement akan mengalami kenaikan seiring dengan berjalanya waktu, jadi kita akan mendapatkan dua keuntungan, Kalau di depositokan investasi awal kita tidak akan mengalami penambahan.
Memang tidak salah perhitunganya Tapi kurang lengkap. Hitungan tersebut bisa di pakai kalau kamar milik kita ada yang menyewa. Dari sekian kamar yang dijual oleh pengelola, Apakah pengelola yakin bahwa 100% kamar akan terisi oleh banyak penyewa?
Ternyata Ketika bertanya kepada marketingnya, Mereka pun tidak yakin bisa terisi semua. Lalu saya tanya, Kalau kamar saya pas tidak ada penyewanya, Maka saya harus tetap mengeluarkan service fee kan sebesar 1 juta rupiah.
Pengeluaran ada, Tetapi pemasukan tidak ada, Kondisi ini tidak bisa dikatakan sebagai investasi yang menguntungkan. Jadi teman-teman yang berjualan property, Baik itu rumah, Apartement dan lainnya, Jangan terlalu mudah mengiming-iming calon konsumen dengan kata investasi.
Memang kata investasi itu terdengar sangat menggoda bagi calon konsumen, Apalagi buat calon konsumen yang memang tidak begitu paham mengenai ap aitu investasi, Ketika investasi dirasa merugi, Si konsumen tentunya akan complain abi-abisan karena hidup mereka bukan terasa lebih ringan, Tetapi terasa lebih berat karena menanggung perhitungan yang salah, Hal ini juga termasuk salah satu yang membuat iklim investasi kita menjadi kurang baik, Orang jadi males untuk berinvestasi.
Dan untuk calon konsumen tidak bisa menyalahkan penjual 100%, Karena keputusan untuk menjawab ya atau tidak itu ada ditangan calon konsumen. Sehingga teman-teman sebaiknya mengetahui benar dimana teman-teman akan meletakkan uangnya, Mengetahui apa produknya, Mengetahui kelemahanya, Dan mengetahui juga potensinya karena disini kita berinvestasi, Bukan berjudi, Kita harus tahu factor-faktor apa saja yang membuat investasi kit aini akan untung dan factor apa saja yang akan menyebabkan kerugian. Buat pro dan cons nya, Ketika anda merasa yakin bahwa pro nya lebih berbobot dari pada cons nya, Apalagi Ketika cons nya bisa dikelola sehingga potensi rugi bisa jadi lebih kecil, Wah itu malah lebih baik lagi.
Setelah dipelajari merasa tidak yakin, Ya lebih baik tidak perlu ikut dan tidak perlu merasa sungkan menolak tawaran yang memang anda tidak menguasai ilmunya. Dan jangan mudah teriming-iming kata investasi, Tapi alergi pun juga jangan. Begitu dengar kata investasi sudah berpikir bahwa itu penipuan, Padahal tidak selalu. Bijak-bijaklah dalam mengambil sikap.
Jadi kesimpulanya, Penawaran untuk membeli apartement yang ditawarkan tidak lagi enarik, kenapa ? Pertama, Apartement masih akan dibangun dan diproyeksikan akan selesai 2 tahun lagi, Artinya saya baru bisa menerima uang sewa dua tahun kemudian, Loh kan ada kenaikan harga bangunannya? Ya mending saya beli rumah 300 jutaan sudah dapat rumah tipe 36, dibangun selama 4-6 bulan dan bisa langsung saya sewakan. Kedua Ketika saya memutuskan untuk membeli apartement maka secara otomatis saya telah menyerahkan kedaulatan saya kepada manajemen apartement, Kenapa ? karena semua diatur oleh mereka, Bahkan Ketika investasi yang dihitung diawal semisal meleset, mereka pun tidak rugi.
ada 500 unit apartement, semua unit pasti bayar service charge ke manajemen, manajemen berusaha agar semua unit bisa tersewa, tapi ketika apartement kita tidak tersewa cukup lama, tentu kita akan komplain ke manajemen, gimana nih, katanya manajemen bisa bantu agar apartemen kami bisa tersewa, jawaban manajemen paling standart adalah; kita terus usahakan pak/bu, yang sabar,
sedangkan mereka tetap mendapatkan service charge, ini tidak fair, menurut saya, ketiga, tidak terlalu liquid, menurut saya lebih cepat jual rumah sekon daripada jual apartemen sekon, tapi ini menurut saya ya, dari ketiga poin tadi, saya mengundurkan diri dan tidak membeli apartemen yang ditawarkan tersebut.
Jika Anda memiliki masalah dalam bisnis Anda, atau memiliki pertanyan seputar bisnis dan ingin berdiskusi lebih lanjut hubungi kami:
WA – 082299988983 atau email – bantubisnismu@gmail.com
Ingin mendengarkan cerita bisnis menarik lainnya? Kunjungi Podcast Cerita Bisnis di spotify dan Youtube Bantubisnismu