Pict by Freepik

Jika ada pertanyaan yang paling banyak ditanyakan oleh teman-teman kepada saya, mungkin ini pertanyaannya, bagaimana caranya saya terbebas hutang? bagaimana caranya hutang saya bisa lunas?

Saya yakin Anda pasti ingin hidup bebas dari hutang. Siapa yang tidak ingin kedaulatannya digadaikan dengan hutang? namun nyatanya masih banyak orang yang berhutang. Apakah salah? tidak juga. Kebutuhan setiap orang memang berbeda. Jadi bagaimana jika terlanjur berhutang dan ingin keluar dari hutang tersebut? Biasanya jika sudah berhutang, orang tersebut akan ketagihan berhutang dan sangat tergantung dengan hutang. Perlu hutang baru untuk menutup hutang lamanya.

Jika Anda ingin bebas dari hutang, maka yang pertama harus dilakukan adalah niat yang sangat kuat untuk membayar hutang. Bahwa hutang itu wajib untuk dibayar bagaimanapun caranya. Jika memiliki hutang, jangan ditunda untuk melunasinya jika memang sudah mampu. Banyak orang orang yang saya ketahui ketika berhutang, anggaplah hutang 2 juta rupiah dan berjanji mengembalikan setelah uangnya ada. Setelah 1 tahun, dari hutang 2 juta tadi, dia bisa dapat keuntungan 3 juta rupiah, uang yang ada dikantongnya menjadi 5 juta rupiah. Dari 5 juta tersebut diputar uangnya untuk melakukan hal produktif seperti berdagang dan dia bisa mendapatkan keuntungan sebesar 1 juta rupiah sebulannya.

Namun masalahnya, sudah 1 tahun sejak orang ini berhutang dan seharusnya mengembalikan pinjamannya yang sebesar 2 juta tadi, karena dia sudah punya modal 3 juta rupiah. Nah biasanya, saat mengembalikan uang, banyak sekali alasannya. Sekarang ada uang 5 juta, jika uangnya diputar lagi sebulannya bisa dapat keuntungan 1 juta rupiah. Tapi jika 2 jutanya dikembalikan, uang ditangan tinggal 3 juta, kalau uangnya diputar hanya bisa dapat keuntungan 600 ribu sebulannya. Nanti saja kembalikan uangnya.

Hal itu adalah hal yang buruk sekali. Jika memang ekonomi sudah mulai membaik, segera lunasi hutangmu dan jangan ditunda lagi. Bukan karena orang yang meminjamkan uangnya sedang tidak membutuhkan uang, melainkan memang melunasi hutang itu adalah suatu kewjiban. Jadi yang pertama harus punya niat.

Langkah berikutnya adalah mentabulasi dari sumber mana saja hutang Anda. Pisahkan yang mana hutang ke personal dan lembaga. Hutang ke personal idealnya perlu segera dilunasi terlebih dahulu, karena mungkin mereka membutuhkan uangnya. Uang mereka tentunya lebih sedikit dari pada hutang uang ke lembaga, seperti perbankan misalnya. Lunasi hutang yang paling mencekik, misal yang bunganya paling besar. Lakukan negosiasi terhadap bunganya. Jika memungkinkan bayar pokoknya saja. Jadi lunasi terlebih dahulu hutang yang paling mencekik.

Berikutnya, lunasi hutang yang orangnya paling cerewet. Artinya mungkin mereka sedang membutuhkan uangnya dan ingin segera dikembalikan. Jika sudah terlunasi, anda akan lebih fokus memperbaiki perekonomian Anda. Anda juga perlu mendata pengeluaran secara bulanan dan tahunan. Biaya pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan, pajak penghasilan, sewa rumah adalah contoh pengeluaran tahunan sedangkan uang belanja, bensin, jajan, air listrik dan telepon serta lainnya adalah contoh pengeluaran bulanan.

Coba perhatikan dari daftar pengeluaran rutin Anda, mana yang paling bisa ditekan. Misal dari daftar tadi Anda menemukan bahwa biaya rokok sebesar 1 juta sebulan, biaya makan diluar selama sebulan sebesar 2 juta rupiah, biaya bensin sebesar 1 juta rupiah, beli koran 100 ribu. Dari pengeluaran yang besar, dapat terlihat biaya yang bisa dipotong. Misal, biaya rokok dipotong dari 1 juta menjadi 500 ribu sebulan. Biaya makan diluar dipotong menjadi 1 juta sebulan. Jadi Anda sudah menghemat sebesar 1,5 juta. Jika sebelumnya bekerja menggunakan mobil diganti dengan motor. Bensin motor sebulan sekitar 300 ribu, jika tadi pengeluaran bensin biasanya 1juta, ada penghematan 700 ribu. Lalu koran, yang mungkin hanya dibaca saat pagi bisa di-stop, sehingga ada penghematan sebesar 100 ribu rupiah. Total penghematan menjadi 2,3 juta rupiah sebulannya, setahun bisa menghemat sebesar sekitar 27,6 juta rupiah.

Berikutnya adalah mencoba meningkatkan pemasukan. Mengefesienkan waktu sehingga lebih produktif. Contohnya, jika 1 hari ada 24 jam, Anda bekerja selama 8 jam dan waktu istirahat kita adalah 8 jam, berarti masih ada sisa 8 jam. 8 jam ini bisa digunakan untuk hal-hal yang bisa menghasilkan uang. Misalkan Anda bisa mengajar fisika, coba untuk menerima les mata pelajaran fisika. Misal rumah Anda punya carport yang tidak terpakai, bisa digunakan juga untuk laundri menerima cuci setrika. Sehingga ada penambahan pemasukan, bukan hanya dari gaji saja.

Coba ukur, jika misal gaji Anda sebesar 3 juta rupiah sebulan, berarti Anda seharinya bisa menghasilkan pemasukan 100 ribu. Artinya dalam 1 jam Anda bisa menghasilkan pemasukan sebesar 4 ribuan rupiah. Dengan efesiensi yang Anda lakukan, harusnya pemasukan Anda sebulan ada kenaikan, mungkin ada kenaikan 1 juta rupiah. Karena sudah melakukan penghematan dan ada peningkatan pemasukan, membuat Anda memiliki potensi melunasi hutang lebih cepat lagi.

Jika Anda memiliki masalah dalam bisnis Anda, atau memiliki pertanyan seputar bisnis dan ingin berdiskusi lebih lanjut hubungi kami:
WA – 08123129873 atau email – bantubisnismu@gmail.com

Ingin mendengarkan cerita bisnis menarik lainnya? Kunjungi Podcast Cerita Bisnis di spotify dan Youtube Bantubisnismu

Leave a Reply